BUKAN GAYA HIDUP, TAPI KEBUTUHAN HIDUP
Ngobrol Bareng Corry S. Wirjakusuma
Dengan latar belakang pendidikan arsitektur, wanita ini mampu membuktikan dalam memimpin sebuah perusahaan laptop ternama.
Secara nalar tak banyak wanita yang mau terjun di dunia usaha informasi dan teknologi, yang mana selalu dituntut kecepatan dalam hal wawasan dan strategi untuk menggaet pasar. Khususnya di bidang laptop yang selalu dituntut berkembang sesuai perkembangan jaman, dan yang menjadi tren dipasaran.
Dari kerasnya tantangan itu ada nama Corry S. Wirjakusuma. Menjabat sebagai General Manager Acer Center - PT Gading Murni, dirinya terus berusaha agar berhasil mengemban perusahaan yang dipimpinnya. Terutama di tengah mengarungi persaingan usaha di bidang IT saat ini.
Mengenai wawasan banyak orang tak meragukannya. Apalagi kalau sudah diajak ngobrol soal perkembangan beberapa produk gadget, Corry begitu biasa dia disapa tampak bersemangat. Berikut paparan alumnus Fakultas Arsitektur Universitas Kristen Petra ini pada eLIFE.
Kecanggihan teknologi kelak membuat kita seolah tidak butuh 'real office'. Cukup sebuah laptop yang terkoneksi dengan layanan internet. Bagaimana melihat ini?
Kurang setuju. Karena bekerja dengan laptop yang terkoneksi dengan internet mungkin hanya bagi sebagian orang saja, yang seolah sudah tidak butuh real office. Atau lebih mengkrucut khusus bagi beberapa pebisnis yang butuh sarana online saja yang dapat melakukannya. Padahal tidak semuanya yang dapat berjalan dengan kondisi seperti ini. Sebab ada bentuk usaha lain yang tidak dapat dijalankan hanya dengan laptop terkoneksi internet.
Maksudnya dengan contoh?
Misal saja seorang yang punya usaha baju. Mereka tidak bisa mengandalkan dengan menawarkan barang dengan laptop terkoneksi internet. Meskipun terkadang dapat dilakukan, tapi peluangnya cukup kecil. Karena usaha seperti ini tentu lebih mengandalkan hubungan personal ke customer.
Saat ini Laptop sudah melekat dari kehidupan masyarakat kita. Terlebih konektifitas internet, makin mempermudah perilaku personal atau bisnis secara mobile. Komentar Anda?
Kalau dulu masyarakat menjadikan sebuah laptop atau notebook sebagai sebuah gaya hidup (lifestyle). Selalu ada rasa ingin memiliki. Khususnya bila ada produk-produk keluaran baru. Tetapi saat ini sudah terbalik dan tidak seperti itu. Laptop malah menjadi alat pendukung bagi kehidupan kita. Saya saja merasa kalau berangkat kerja ketinggalan laptop merasa bingung bagaimana kerjanya. Karena jaman sekarang sudah modelnya secara manual. Misalnya bila kita ingin bikin laporan sangat dimudahkan dengan adanya komputer atau juga laptop.
Dalam dunia pendidikan misalnya, keberadaan komputer, baik desktop ataupun laptop makin digalakkan. Setujuhkah?
Sangat setuju. Adanya produk tersebut terbukti bisa mempermudah proses pembelajaran yang dalam kondisi sekarang, serba cepat, makin atraktif juga dinamis. Contohnya di sekolah anak saya, di dalam kelas tersedia alat-alat itu. Sehingga sang siswa dalam hal ini bisa mencari bahan materi dari mata pelajaran lewat internet, semacam e-learning.
Apakah Anda percaya kalau tren ini memang berbanding lurus dengan kebutuhan masyarakat?
Ya saya percaya. Karena saat ini sangat membutuhkan tren laptop dapat menunjang kebutuhan hidup dalam bekerja.
Berarti tingginya minat dan penjualan laptop ini sekedar tren, atau kebutuhan masyarakat terhadap laptop yang memang tinggi?
Kebutuhan masyarakat pada laptop yang sangat tinggi. Dan, itu kami rasa sangat perlu. Sehingga kami menjalin kerjasama dengan beberapa pihak, seperti beberapa pihak sekolahan. Pihak kita, Acer dalam hal ini sudah mengadakan kerjasama saat penerimaan siswa baru. Contohnya di Universitas Pelita Harapan, mereka telah bekerjasama dengan Acer bagi mahasiswa barunya. Sehingga mahasiswanya dapat menjadikan laptop sebagai sarana penunjang belajar mengajar.
Ada sebuah oto-kritik yang saat ini berkembang, salah satu keluhan pada produk komputer adalah aspek harga. Menurut Anda, apakah problem ini masih terasa?
Sekarang sudah tidak. Karena harga laptop terus beranjak turun. Misalnya saja banyak ditemui laptop seharga Rp 3 jutaan dipasaran dengan procesor yang sudah memadai.
Pandangan Anda pada layanan kredit dengan bunga ringan sudah cukup banyak?
Adanya beberapa penyedia layanan tersebut, kita sangat dimudahkan dengan keberadaannya. Tetapi saat ini saya rasa masyarakat tidak perlu repot, karena harga laptop saat ini banyak yang bisa dijangkau. Apalagi juga bisa membeli laptop dengan menggunakan credit card dengan bunga yang lebih rendah sekitar hampir satu persen, daripada penyedia jasa finance. Namun keduanya kita jalin kerja sama, baik penyedia finance maupun kredit card.
Problem lain, dari pantauan kami, masih lemahnya layanan servis dan perawatan terhadap produk-produk IT, khususnya laptop. Apa benar?
Andaikan itu ada, mungkin orang perlu mengetahui dulu kondisi barangnya setelah dibawa ke service center yang ada. Di Acer saja misalnya, kalau yang terkena itu menyangkut hardware maka harus diservice beberapa hari di service center kami. Bahkan, demi kepuasan customer kami telah membuka ASP (Acer Service Provider) di beberapa kota. Seperti di Malang dan Bali. Kedepan nanti akan menyusul di Kediri, Madiun, dan beberapa kota lainnya.
Dari data pihak Acer Center – PT Gading Murni sendiri, apakah memang ada kenaikan jumlah penjualan laptop beberapa tahun terakhir?
Ya, dan itu sangat signifikan. Secara nasional setiap tahunnya naik, dalam kisaran lebih dari 50 persen.
Produk laptop seperti apa yg paling diminati masyarakat?
Untuk laptop biasanya mereka suka yang berprocesor dual core, layar 14 inchi, yakni dengan harga Rp 5 hingga 6 jutaan. Dan, belakangan yang juga ramai adalah netbook yang bentuknya lebih kecil dan mudah dibawa kemana-mana.
Selama ini Acer Center – PT Gading Murni menyediakan atau mendistribusikan merk laptop apa saja?
Kita di sini menyediakan laptop merk Acer dan Sony Vaio.
Merk apa yang paling diminati?
Milik Acer, karena merk produk ini diburu sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sedangkan Sony Vaio gampang-gampangnya diburu bagi sebagian orang yang sadar akan merk.
Ada rencana membangun sinergi dengan ISP (Internet Service Provider)?
Ya itu sangat perlu. Yang kami lakukan adalah dengan Telkom Speedy. Nantinya, kita juga perlu menjajaki kerjasama dengan beberapa pihak ISP lainnya. Asal saling menguntungkan.
Bisa dijelaskan sekilas tentang PT Gading Murni?
Bicara Gading Murni awalnya adalah sebuah toko stationery. Tapi sekarang sudah berkembang hingga ke usah lainnya, salah satunya adalah bisnis di bidang produk-produk IT. Usaha Gading Murni sendiri sudah berjalan selama 61 tahun. Kantornya pun sudah ada dimana-mana. Seperti Surabaya, Jakarta, Bali, Lombok, dan masih banyak lainnya.
Facebook Ubah yang Tak Mungkin
Berkecimpung di bidang kerja produk IT. Membuat Corry S. Wirjakusuma merasa sulit berpisah dengan internet, laptop, ponsel, dan BlackBerry.
Bagi ibu dua anak kelahiran Surabaya, 9 Juni 1959, dunia kerjanyalah yang membuat harus terus menggunakan beberapa produk gadget. Sehingga membuatnya dapat terus berinteraksi dengan internet.
Selama ini produk gadget apa saja yang selalu dibawa?
Saya punya laptop Acer Ferrari 1005, Nokia E90, dan BlackBerry Bold 9000.
Mengapa memilihnya?
Ketiganya sangat mendukung dan mempermudah kerja saya. Misal saja dengan BlcakBerry ini saya bisa push email dan bikin hidup jadi mobile.
Di Keluarga, untuk anak-anak misalnya. Apa ada pembatasan soal gadget?
Semua tergantung pada kebutuhan mereka. Kalau memang gadget dirasa perlu bagi pendukung kehidupannya dalam aktifitas keseharian. Mengapa tidak. Selain itu saya juga menghimbau pada anak-anak terkait manfaat dan kegunaan gadget tersebut. Juga perlunya mereka melihat dari sisi keuangan yang dimiliki.
Aktif berinternet? Sehari berapa jam untuk online?
Saya kategori orang yang sangat butuh internet. Bahkan sehari bisa berjam-jam. Mulai pagi sebelum kerja, saat di kantor, hingga sepulang kerja.
Apa yang Anda lakukan saat berselancar?
Buka email, browsing, juga buka Yahoo Travel karena saya suka berwisata. Tapi yang terpenting adalah buka facebook.
Facebook?
Situs ini menurut saya sangat penting sekali. Bahkan di keluarga saya pengguna facebook. Dengan facebook segala sesuatu yang tak mungkin bisa menjadi mungkin.
Maksudnya?
Saat mengenal facebook saya dapat dengan mudah bertemu kawan-kawan lama. Mereka yang berada di tempat jaraknya jauh. Saya dapat terus update kabar mereka, begitupula sebaliknya. Bahkan kita yang jaraknya berdekatan saja terkadang menggunakan komunikasi via facebook. Pokoknya facebook dapat saya istilahkan, dekat dapat menjadi jauh dan jauh dapat menjadi dekat.
(naskah:m.ridlo’i – foto:wt atmojo)
0 komentar:
Posting Komentar